Senin 11 Februari 2019 22:36:0
Penelitian McKinsey menyebutkan penetrasi fintech di Indonesia baru menyentuh 5 persen, lebih rendah dibandingkan Hongkong dan China yang telah melampaui 50 persen.
JAKARTA, Stabilitas—Penetrasi penggunaan layanan keuangan melalui fintech di Indonesia tergolong masih cukup rendah. Hal ini terbukti melalui penelitian yang dilakukan oleh perusahaan konsultan manajemen bisnis McKinsey & Company dalam laporan terbarunya berjudul Digital Banking in Indonesia: Building Loyalty and Generating Growth. Penelitian itu mengungkapkan penetrasi penggunaan layanan fintech di Indonesia baru menginjak angka 5 persen. Jauh jika dibandingkan dengan negara Asia lain seperti Hongkong yang telah menginjak angka 57 persen.
"Penggunaan layanan digital akan terus berkembang karena Indonesia masih berpotensi besar menjadi arena kolaborasi antara bank dan layanan fintech."kata Partner Indonesia McKinsey & Company, Guillaume de Gantes dalam media briefing di Jakarta, Senin (11/2/2019).
Guilaume menjelaskan, Indonesia masih terbilang rendah dalam penetrasi fintech dibandingkan negara seperti China yang 50 persen sudah menggunakan fintech. Meskipun demikian, ia menambahkan, saat ini layanan perbankan sedang bergeser ke digital. Bahkan nasabah juga sudah mulai memindahkan saldo mereka hingga 50 persen ke layanan digital yang menunjukkan bahwa adanya persaingan keat antara produk keuangan digital dengan bank konvensioal.
"Misalnya OVO dan GoPay makin banyak digunakan untuk sistem pembayaran jadi menungkinkan untuk berkembang lebih pesat penetrasinya,"jelasnya.
Ia menambahkan, hal ini bisa menjad faktor pendorong penetrasi fintech hingga mencapai 15 persen dan menyaingi Australia yang telah menyentuh angka 17 persen.
"Butuh waktu beberapa tahun lagi untuk Indonesia karen masih banyak yang lebih nyaman menggunakan uang cash,"pungkasnya.
Wed, 20 Feb 2019 - Sistem pembayaran berbasis online milik HImbara dan Telkomsel, LinkAja dikabarkan akan launching pada awal Maret mendatang, Menteri BUMN berharap dengan adanya aplikasi ini dapat meningkatkan jangkauan transaski digital di Indonesia.
Thu, 14 Feb 2019 - OJK menampik anggapan bahwa pihaknya mengatur secara langsung fintech P2P. Namun pengaturan tersebut dilakukan secara tidak langsung melalui Asosiasi Pintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI)
Wed, 13 Feb 2019 - Meminjam ke fintech ilegal tidak menyelesaian masalah tapi malah menambah masalah
Wed, 13 Feb 2019 - OJK membagikan beberapa kiat agar masyarakat terhindar dari fintech yang merugikan, di antaranya agar meminjam sesuai kebutuhan dan kemampuan diri agar tidak dikejar desk collector.
Mon, 11 Feb 2019 - Perkembangan DIgital Banking di INdoneia dinilai mampu melampaui perkembangan di negara lain seperti KOrea dan Taiwan.
Menyadari potensi besar industri e-commerce di Indonesi
Asosiasi E-commerce Indonesia menilai penetrasi pasar b
PT Chubb General Insurance mengangkat Budi Tatawidjaja
Penelitian HSBC menunjukkan masih banyak orang Indonesi
GOFX adalah kelompok produk derivatif komoditi, terdiri
kerjasama ini dilakukan untuk memperdalam pasar investa
Perbaikan itu bukan disebabkan oleh pasar modal syariah
SBI JP merupakan alternatif pilihan investasi menarik b
Pada awalnya, kebanyakan agen asuransi pemikirannya sel
"Pemerintah itu harus ada inisiatif, misalnya proyek Rp
Harga komoditas global yangterus berada di level terend
Jalan sejarah sedang ditapaki oleh Bank Rakyat Indonesi
payung hukumnya untuk membagikan kan harus ada. Payung
Apabila sumber pertumbuhan dapat lebih tersebar maka ke
Indeks inklusi keuangan Indonesia meningkat pada angka
Tax amnesty itu diperpanjang katakanlah setahun lagi bi